wasilah, salam, dan doa kpd yg telah tiada

Salah satu tujuan ziarah adalah berwasilah, yaitu berdoa kepada Tuhan dengan perantara. Perantaranya yang pasti adalah kepada kekasihNya.

Ibarat begini, saya yang sholat ga khusuk, sholat sunnah jarang banget, puasa sunnah hampir ga pernah, amal sering terpaksa…trus ujug – ujug minta ke Allah untuk dimudahkan rejeki, apa ya dikabukan..hehe bahasa asingnya ‘ngibul’. Tapi kalo yang minta manusia yg soleh, rajin ibadah dah minim dosa bisa jadi akan lain hasilnya.

Atau biar jelas, anak kecil nakal minta uang ke bapaknya, kemungkinan besar ga akan dikasih, namun kalo anak ini minta tolong ibunya untuk membujug sang ayah agar memberi uang kpd anak, bisa jadi lain hasilnya.

Allah memang dekat, dan bahkan digambarkan lebih dekat daripada urat leher, namun yg membuat jauh adalah perilaku kita yg jauh dari perintah dan dekat dg larangan Allah.

Apakah wasilah boleh…jawabannya boleh.

Dalam syariat mengatakan sebelum berdoa bersholawatlah kepada Rasul Muhammad, ini adalah wasilah. Para sahabat khulafaur Rasidin saat berdoa sering memulai dengan kalimat ” Dengan Kebesaran nama Nabimu”aku berdoa.

Apakah wasilah, salam dan doa kepada yg telah tiada akan sampai, jawabannya adalah akan sampai. Kalau nggak sampai doa dan salam kita, tidak mungkin Rasulullah mensyariatkan dalam bacaan tasyahud awal dan akhir sbb :

“Assalamualaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh, Assalamualaina wa ala ibadillahissolihiinn”

3 Responses

  1. Az zumar 39 ayat 3. bahakan dalam bab tawasul diharamkan bertawasul kepada yang telah tiada.

    dengan sholawat akan menghadirkan wasilah memang benar karena setiap ketaatan akan diganjar dengan pahala. sholawat kepada rasul adalah diperintahkan oleh Allah. dan otomatis ini adalah suatu pahala kebaikan atas ketaatannya. sholawat bukan do,a juga bukan wasilah tapi dengan ketaatan wasilah pasti datang.

    ketika anda berwasilah kepada orang yang telah mati dan itu bukan lah rasul,……. apakah benar mereka akan bisa membantu. …. ? sesekali pasti tak akan bisa karena setiap individu akan mempertanggung jawabkan sendiri masing-masing amalannya. Para sohabat bersholawat akan tetapi bukan mengharapkan washilah dari rasulullah, mereka tetap beramal sebaik-baik mungkin i’tiba sesuai dengan sunnah(contoh).

    memang do’a kita akan sampai, akan tetapi tetaplah allah sebagai khalik yang akan menentukan atas dikabulkan atau tidaknya suatu pengharapan. Ada banyak ayat menerangkan bahwa tidak akan dapat seorang anak membantu bapaknya ataupun sebaliknya bahkan bila ditebus dengan tebusan apapun niscaya manusia itu tidak akan lepas dari hisab atas amalanya sendiri.

    dan sudah pasti seorang yang kafir tidak dapat menolong orang yang beriman ataupun sebaliknya.

    Apakah anda yakin anda akan diberikan wasilah tersebut sedangkan cara anda dalam mencapai washilah tersebut dengan cara yangdiharamkan rasulullah. Kullu muhdasatuha bid’ah wakullu bid’atu dolalah wakullu dolalatu fi naari.

    Mengenai ayat-ayat alqur,an yang berkenaan dengan hal ini, untuk lebih detailnya silakan antum add ana sayurhaseum@yahoo.com insya allah agar diskusi lebih ma’ruf.

  2. Mungkin karena saudara mind setnya masih dataran fisik saja….

  3. wah kayaknya bakalan seru nich… :p

Leave a reply to mazirwan Cancel reply